Beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim bahwa sejumlah atlet meninggal dunia karena terkena Sudden Arrhythmic Death Syndrome (SADS) atau kematian yang terjadi secara tiba-tiba akibat serangan jantung setelah divaksin Covid-19.
Dilansir dari liputan6.com, klaim sejumlah atlet meninggal dunia karena terkena Sudden Arrhythmic Death Syndrome (SADS) atau kematian yang terjadi secara tiba-tiba akibat serangan jantung setelah divaksin Covid-19 adalah tidak benar. Faktanya, Direktur Asosiasi Penelitian Aritmia Jantung di Medstar Heart dan Vascular Institute Washington Cyrus Hadadi menyebutkan tidak ada bukti valid bahwa SADS disebabkan oleh vaksin Covid-19. Yayasan SADS di Amerika Serikat juga mengeluarkan pernyataan resmi bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan jika salah satu vaksin Covid-19 yang tersedia menyebabkan orang memiliki kondisi SADS atau membuat kondisi SADS pada orang lebih parah.
KATEGORI: HOAKS
Silahkan mengisi data diri pada form yang ada disebelah kanan. Gunakankan data yang valid agar kami dapat memberikan jawaban atas pertanyaan Anda.
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang.